Mengingat kegiatan dan cara penangkapannya termasuk bukan hal yang mudah.
Sekelompok pejala ikan akan panen hasil tangkapan jika mereka sudah saatnya mengangkat umpan.
Para pejala ikan pastinya punya teknik sendiri saat melaut dan mendapatkan ikan-ikan terbaik.
Waktu saat akan melaut juga bukan hal yang semata-mata mudah dilaksanakan.
Para pemancing dan pejala ikan punya rute tanggal mereka sendiri saat melaut.
Biasanya, saat melaut para pejala ini tak pulang dalam beberapa minggu.
Kegiatan penjalaan dapat menghasilkan setidaknya berton-ton ikan dan hewan laut lainnya yang bisa dikonsumsi.
Sektor dan bidang perikanan di Indonesia menjadi salah satu yang sedang giat dikerjakan.
Nah, belakangan ada kejadian yang mengejutkan terjadi pada sekelompok pejala ikan.
Tragedi tidak terjadi di Indonesia melainkan Malaysia.
Negara tetangga ini wilayah perairannya sangat dekat dengan Indonesia.
Malah bisa dikatakan jenis ikan dan hasil tangkapan akan cenderung sama seperti laut Indonesia.
Kegiatan melaut harus dengan jaminan kembali membawa segudang rejeki dan hasil tangkapan.
Oleh karena itu tekanan saat melaut bisa kapan saja terjadi.
Para petugas pejala ikan asal Malaysia ini melakukan kegiatan tarik jala di perairan dekat Pulau Perhentian Besar.
Aktivitas pengangkatan jala dilakukan setelah mereka menunggu selama beberapa hari di atas laut.
Jala selebar beberapa meter itu ditarik menggunakan tali besar dan diangkut naik ke atas perahu.
Jala mula-mula diletakkan diatas terpal hitam panjang untuk dikeringkan dari air laut.
Selang beberapa menit, jala kemudian dibuka dan seluruh isinya ditumpahkan ke atas terpal.
Bukannya senang dan bahagia mendapatkan ikan-ikan, para pelaut ini justru muntah dan merinding.
Tubuh tersebut sudah tak berbentuk manusia lagi, dengan kondisi kulit dan bagian lainnya membusuk.
Bercampur dengan ikan, para nelayan ini mengaku merinding dan langsung menyingkirkan jasad tersebut.
Berita yang dilansir dari Viral4real ini mengungkapkan pihak polisi berhasil mengenali jasad.
Korban tewas ini adalah seorang pria bernama Zhe Liu, seorang turis asal China.
Polisi berhasil mengidentifikasi berdasarkan kepemilikan tatto yang ada di bagian dadanya.
Kabar dan informasi ini langsung beredar kilat dan menjadi viral di sosial media.
Polisi menduga telah terjadi insiden di sekitar perairan kira-kira setahun yang lalu.
Jasad dari warga negara asal China ini ikut terangkut dalam jala, dan akhirnya menghebohkan seisi kapal nelayan.
(Investigasi awal mengungkapkan kelompok Zhe Liu bermalam di Resort Awana di Pulau. Sebelum insiden terjadi, Zhe Liu ber-snorkeling ria bersama teman dan istrinya di tempat yang berbeda) ungkap Polisi Mohd Zamri Mohd Rowi.